Kitab tidak langsung dipelajari semua sekaligus dalam satu waktu. Bisa dicicil mulai dari yang pertama dipelajari.
Urutan Prioritas Membeli atau Memiliki Kitab
- Safinatun Najah
- Ta’liqat Atsariyah ala Manzhumah Baiquniyah
- Tajridut Tauhid al-Mufid
- Jawahir Adniyah
Selanjutnya
- Matn Abi Syuja’
- Husulul Masarrat Syarh Waraqat
Kemudian
- Yaqut Nafis
- Al-Anjum az-Zahirat
Berikut detail masing-masing kitab.
1. Fikih: Safinatun Najah
Rujukan Syarah : Nailur Roja, karangan Syeikh Ahmad bin Umar as-Syathiri
cetakan rekomendasi : Darud Dhiya’
2. Musthalah Hadis: at-Ta’liqat al-Atsariyyah ala Manzhumah Baiquniyyah
Karangan Syeikh Ali Hasan al-Halabi
Cetakan rekomendasi: Dar Ibnul Jauzi, saudi
3. Tauhid Uluhiyyah: Tajridut Tauhid al-Mufid
Tahqiq: Dr. Ali Al-Imrani
4. Qawaid Fikih: Jawahir Adniyah
Karya syeikh Dr. Labib Najib.
5. Fikih: Matn Abi Syuja’
Syarah: Imta’un Najib Syarh Matn Ghayah at-Taqrib, karangan Syaikh Dr. Hisyam Al-Kamil.
Judul syarh pada cetakan lama adalah Al-Imta’ bi-Syarh Matn Abi Syuja. CATATAN: Syarh masih bisa berubah, mohon tunggu info selanjutnya.
6. Ushul Fiqih: Husulul Masarrat Syarh Waraqat
Karya syeikh Dr. Labib Najib.
Kitab bebas cetak sendiri dari pdf atau beli di tempat yang sudah mencetak.
7. Fikih: Yakut Nafis (dars intensif dua bulan Juli – Agustus 2026)
Cetakan Darul Minhaj
Syarah rujukan:
✔️ Ta’liq pada pada matan cetakan di atas
✔️ Mu’nis Jalis ( jika diperlukan )
8. Ushul Fiqih: al-Anjum az-Zahiraat (dars intensif Juli – Agustus 2026)
Karya Syamsuddin Muhammad bin Utsman al-Mardini As-Syafii
Cetakan rekomendasi: Maktabah Rusyd, Riyadh, tahqiq Dr. Abdul Karim an-Namlah
Catatan :
- Kewajiban santri hanya memiliki matan tercetak (bukan pdf).
- Dianjurkan memiliki syarah yang disebutkan di atas, tetapi tidak wajib.
- Penerbit tidak harus sama, yang dicantumkan di atas hanya saran saja.
- Ma’had tidak menyediakan kitab, sehingga santri mengusahakan sendiri, bisa mencari masing-masing atau dikoordinir.
- Jika pada saat dimulainya dars belum mendapatkan kitabnya, dibolehkan dengan pdf dulu (sementara).
Demikian, semoga dimudahkan dan barokah.