🔖 Masalah ke-15
✒️ Hukum Berbilangnya Shalat Jumat Dalam Satu Daerah
Sebelum melihat perbedaan pendapat ulama dalam masalah ini, kata “daerah” dalam kitab kitab fiqh, secara asal diistilahkan dengan 3 istilah [1,2,3]
– Mishr (مصر) : daerah yang di dalamnya terdapat 3 hal: pasar, pengadilan, dan kantor polisi
– Balad (بلد) : daerah yang di dalamnya hanya terdapat satu atau dua saja dari 3 hal tadi, seperti hanya terdapat kantor polisi dan/atau pasar.
– Qoryah (قرية) : daerah yang di dalamnya tidak ada satupun dari 3 hal tersebut.
📜 Perbedaan pendapat ulama dalam masalah berbilangnya jumatan
🏷️ Pendapat pertama:
Secara asal, satu daerah didirikan satu jumatan. Namun, jika sulit, boleh berbilang sesuai kebutuhan.
Pendapat ini dinisbatkan pada ulama Hanabilah (istilah daerah: balad kabir, mishr) [4,6], Syafiiyyah (istilah daerah: balad, qoryah) [5,7,8], dan masyhur Malikiyah (istilah daerah: balad) [7,11]
Beberapa gambaran kesulitan yang dimaksud adalah
– tempatnya sempit
– adanya permusuhan antara penduduk
– daerahnya terlalu luas
– lokasinya berjauhan (ujung dengan ujung) [5]. Alasan ini juga yang membolehkan jumatan berbilang menurut Yahya bin Umar dari malikiyah [9] dan Abu Yusuf [10].
Malikiyah menambah syarat bolehnya berbilang jika hakim memutuskan sah shalat jumat di masjid yang baru [11].
🏷️ Pendapat kedua
Satu daerah hanya boleh mendirikan satu jumatan walaupun sulit.
Ini merupakan salah satu qoul dalam madzhab Hanbali [15].
🏷️ Pendapat ketiga
Boleh berbilang jumatan dalam satu daerah secara mutlak
Pendapat ini dinisbatkan kepada kalangan hanafiyah (istilah daerah: mishr, balad) [7, 12,13]. Muridnya, Muhammad bin al Hasan juga mengambil pendapat ini [10,14]. Imam Nawawi juga menyebutkan Atho dan Dawud adz dzhori berpendapat serupa [10].
Wallahu a’lam
📚 Sumber
1. Almausuah alfiqhiyyah alkuwaitiyyah, Juz 38: 26
2. Taliq alhamawi ala matan abi syuja: 81
3. Qutul habibil ghorib: 158
4. Umdatul lfiqh: 31
5. Nailur roja’: 252
6. Almughni, Juz 2:248
7. Alfiqh al-islamiy wa-adillatuh, Juz 2: 1294-1302
8. Almu’tamad: 507
9. Asysyarh alkabir liddardir wa-hasyiyah addasuqi, Juz 1: 374
10. Almajmu, Juz 4: 591
11. Alfiqh alal madzahibil arba’ah, Juz 1:350
12. Almausuah alfiqhiyyah alkuwaitiyyah, Juz 12: 235
13. Addurol Mukhtaar syarh tanwirul abshor wajaami’ul bihaar: 108
14. Almabsuth lissarkhosiy , Juz 2:120.
15. Syarh azzarkasyi ‘ala mukhtashor al khorqi, Juz 2: 196
——
📝Silakan follow media kami berikut untuk mendapat update terkait Mahad Darussalam
Web: darussalam.or.id
FB: fb.me/darussalam.or.id
IG: instagram.com/darussalam.or.id
YT: youtube.com/mahaddarussalam
WA: chat.whatsapp.com/F5udYkGAB10KWmOTfbbI4h