Syaikh Sholih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafidzhahullah menjelaskan empat sisi kekeliruan istiwa jika diartikan istaula dalam kitabnya.
1️⃣ Penafsiran ini (istiwa menjadi istaula) adalah penafsiran yang diada-adakan, menyelisihi tafsir salaf dari para sahabat, tabi’in, dan yang mengikuti mereka. Adapaun yang pertama kali berpendapat demikian adalah Jahmiyyah dan Mu’tazilah. Dan pendapat ini tertolak.
2️⃣ Jika maksud dari istiwa di atas ‘arsy itu adalah istiila/istaula (menguasai) kerajaannya, maka di sana tidak ada perbedaan antara ‘arsy dan bumi yang tujuh, hewan melata, serta seluruh makhluk. Karena Allah menguasai dan memiliki semuanya. Maka, tidak ada faidah dari penyebutan ‘arsy.
3️⃣ Bahwa lafadzh istawa ‘alal ‘arsy telah banyak penyebutannya dalam Al-Quran dan As-Sunnah, tetapi tidak datang satu pun lafadzh istaula ‘alal ‘arsy sehingga ditafsirkan dengan bentuk lafadzh ini (istaula) nash-nash lainnya (yang berbunyi istawa).
4️⃣ Ayat istiwa datang dengan lafadzh tsumma (kemudian) yang mengandung makna tartib (urutan) dan ada jeda waktu. Jika seandainya lafadzh istiwa maknanya istaula ‘alal ‘arsy wal qudrah ‘alaih (mengusai ‘arsy dan punya kuasa atasnya), maka tidak akan diakhirkan (istawa ‘alal ‘arsy) setelah menciptakan langit-langit dan bumi, karena sesungguhnya ‘arsy Allah telah ada 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi sebagaimana telah tetap dalam shahih Muslim. Maka bagaimana bisa Allah sebelumnya tidak kuasa dan tidak mengusai ‘arsy sampai Ia menciptakan langit dan bumi. Ini adalah kebatilan yang sangat batil. Allahu ‘alaam.
✍Mochamad Rido Rizki ( santri Ma’had Darussalam As-Syafii )
Muraja’ah: Ustadz Farid Fadhilah hafidzhahullah
Sumber:
📚 Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah, hal. 85 Dar Al-Mirots An-Nabawi
Barakallahu fiikum
Silahkan dibagikan semoga bermanfaat
_____________________________________________
Mari belajar bersama dan mengambil faedah dengan mengunjungi dan mengikuti
👇🏼👇🏼👇👇
website: darussalam.or.id
facebook: darussalam.or.id
instagram: darussalam.or.id
youtube: mahaddarussalam
Jazakumullahu Khairan