Syaikhul Islam Ibn Taimiyah dalam matan kitab Aqidah Wasithiyah telah memaparkan secara global konsep keimanan kepada Allah yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah.
Dalam matan kitab Aqidah Wasithiyah disampaikan :
ومن الإيمان بالله: الإيمان بما وصف به نفسه في كتابه العزيز، وبما وصفه به رسوله محمد ﷺ؛ من غير تحريف ولا تعطيل، ومن غير تكييف ولا تمثيل
Diantara iman kepada Allah adalah mengimani semua sifat yang Allah tetapkan untuk diri-NYA dalam Al Quran juga mengimani semua sifat yang ditetapkan oleh Rasulullaah Muhammad ﷺ dengan menghindari penyelewengan makna, menjaga diri dari pengingkaran, menghindari pembahasan teknis serta tata cara bagaimana sifat tersebut, dan menghindari penyamaan sifat Allah dengan sifat makhluk-NYA.
بل يؤمنون بأن الله ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
Bahkan Ahlus Sunnah Wal Jamaah mengimani bahwa tidak ada satupun yang semisal/serupa dengan Allah dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Perlu diketahui bahwa pandangan yang disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibn Taimiyah ini juga sudah disampaikan oleh para ulama sebelum beliau!
Misalnya dalam kitab
عقيدة السلف و أصحاب الحديث
halaman 160 penerbit Darul Ashimah disampaikan :
ويثبتون له ﷻ ما أثبت لنفسه في كتابه، وعلى لسان رسوله صلى الله عليه وسم، ولا يعتقدون تشبيها لصفاته بصفات خلقه
Ashabul Hadits (golongan ahli hadits, nama lain dari Ahlus Sunnah Wal Jamaah) menetapkan semua sifat yang telah Allah tetapkan untuk diri-NYA dalam Al Quran dan semua sifat yang ditetapkan oleh Rasulullaah Muhammad ﷺ, dan Ashabul Hadits tidak pernah meyakini adanya keserupaan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk.
Penulis kitab ini kemudian melanjutkan penjelasannya :
وقد أعاذ الله تعالى أهل السنة من التحريف والتشبيه والتكييف،
Allah Ta’ala telah melindungi ahlus sunnah dari melakukan penyelewengan makna, melakukan penyamaan sifat Allah dengan sifat makhluk-NYA, dan menjaga ahlus sunnah dari membahas teknis serta tata cara bagaimana sifat tersebut.
ومن عليهم بالتعريف والتفهيم حتى سلكوا سبيل التوحيد والتنزيه، وتركوا القول بالتعطيل والتشبيه، واتبعوا قول الله عز و جل: ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
Di sisi lain Allah telah mengkaruniakan kepada ahlus sunnah ilmu dan pemahaman sehingga ahlus sunnah dapat menapaki jalan tauhid serta mensucikan Allah dari seluruh kekurangan, dan ahlus sunnah juga tidak melakukan pengingkaran sifat-sifat Allah dan juga tidak menyamakan sifat Allah dengan sifat makhluk-NYA! Ahlus sunnah mengikuti firman Allah dalam surat Asy Syura ayat 11 : tidak ada satupun yang semisal/serupa dengan Allah dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Kitab lain sebelum era Syaikhul Islam Ibn Taimiyah yang menjelaskan posisi salaf terkait sifat-sifat Allah dapat kita jumpai dalam kitab
الأسماء والصفات للبيهقي
dimana dalam kitab ini pada juz 2 halaman 376 disampaikan :
قال إسحاق بن راهويه: سألني ابن طاهر عن حديث النبي ﷺ يعني في النزول – فقلت له: النزول بلا كيف. قال أبو سليمان الخطابي: هذا الحديث وما أشبهه من الأحاديث في الصفات كان مذهب السلف فيها الإيمان بها، وإجراءها على ظاهرها ونفي الكيفية عنها
Imam Ishaq bin Rahawaih berkata : Ibn Thahir bertanya kepadaku tentang hadits Rasulullaah ﷺ yaitu hadits nuzul (turunnya Allah), maka ku katakan padanya : turun yang tidak dipertanyakan teknis serta tata cara bagaimananya. Imam Abu Sulaiman Al Khattabi berkata : madzhab salaf mengimani hadits turunnya Allah ini dan hadits-hadits semisal yang menginformasikan sifat-sifat Allah serta membiarkannya sesuai dengan zhahir (yang tampak) pada hadits, serta meniadakan kaifiyat alias menghindari pembahasan teknis serta tata cara bagaimananya.
Masih dalam kitab yang sama pada juz 2 halaman 377 juga terdapat keterangan sebagai berikut :
ثنا الأوزاعي، عن الزهري، ومكحول، قالا: امضوا الأحاديث على ما جاءت
Imam Al Auzai telah mengabarkan kepada kami, dari Az Zuhri dan Makhul berkata : biarkanlah hadits-hadits yang menginformasikan sifat Allah tersebut sebagaimana adanya.
Kemudian juga terdapat keterangan sebagai berikut :
سئل الأوزاعي ومالك وسفيان الثوري والليث بن سعد عن هذه الأحاديث التي جاءت في التشبيه فقالوا: أمروها كما جاءت بلا كيفية
Imam Al Auzai, Imam Malik, Imam Sufyan Ats Tsauri, Imam Al Laits bin Saad pernah ditanya terkait hadits-hadits yang terkesan ada keserupaan antara Allah dengan makhluk, maka para Imam ini merespon : perlakukanlah hadits-hadits sifat Allah tersebut sebagaimana adanya tanpa ditanyakan bagaimana kaifiyat bentuk, teknis dan tata caranya.
Dalam kitab
السنة لأبي بكر بن الخلال
yang ditulis sebelum era Syaikhul Islam Ibn Taimiyah pada juz 1 halaman 259 juga telah disampaikan :
حدثنا أبو بكر، قال: ثنا الفضل بن سليمان، قال: ثنا الهيثم بن خارجة، قال: ثنا الوليد بن مسلم، قال: سألت سفيان، والأوزاعي، ومالك بن أنس، والليث بن سعد، عن هذه الأحاديث،؟ فقالوا: نمرها كما جاءت
Abu Bakar telah mengabarkan kepada kami, dia berkata Fadhl bin Sulaiman telah mengabarkan kepada kami, dia berkata Haitsam bin Kharijah telah mengabarkan kepada kami, dia berkata Walid bin Muslim telah mengabarkan kepada kami, dia berkata : saya bertanya kepada Imam Sufyan Ats Tsauri, Imam Al Auzai, Imam Malik bin Anas, Imam Al Laits bin Saad berkaitan dengan hadits-hadits yang menginformasikan sifat-sifat Allah. Para Imam tersebut menjawab : kami perlakukan hadits-hadits sifat Allah tersebut sebagaimana adanya.
Demikian pembahasan ringkas terkait hal ini. Semoga bermanfaat.
و الله تعالى أعلم بالصواب
Yurifa Iqbal (santri Ma’had Darussalam Asy Syafi’i angkatan 3)
Murajaah : Ustadz Farid Fadhillah, Ph.D.