BAB MENGUSAP KHUF
(باب المسح على الخفين)
Mengusap khuf adalah salah satu diantara kekhususan umat nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
يجوز المسح على الخفين في الوضوء للمسافر سفراً مباحاً تقصر فيه الصلاة ثلاثةَ أيام ولياليهن، وللمقيم يوماً وليلة.
وابتداء المدة من الحدث بعد اللُّبْس،
Mengusap khuf dalam wudhu’ hukumnya boleh.
A. Masa Berlakunya kebolehan mengusap khuf:
1. Tiga hari tiga malam (72 jam)
Bagi musafir yang melaksanakan safar mubah, dengan jarak yang membolehkan qashar sholat(dua marhalah atau lebih).
2. Satu Hari (24 jam).
Ini berlaku untuk:
(1)mukim dan
(2)musafir yang tidak memenuhi syarat di atas(perjalanan 2 marhalah).
Catatan Hal yang perlu diketahui, bahwa dalam madzhab:
1) waktu yang dimaksud dimulai sejak hadas pertama setelah thaharah batal dalam kondisi sudah memakai khuf.
2) tidak diwajibkan adanya muwalah dalam mengusap khuf.
================================================================
فإن مسحهما أو أحدهما حضراً ثم سافر، أو سفراً ثم أقام، أو شك: هل ابتدأ المسح سفراً أو حضراً، أتم مسح مقيم فقط.
B. Mukim dan Musafir saat Mengusap Khuf
Teranggap sebagai mukim bagi mereka yang mengusap khuf:
(1) keadaan mukim, kemudian dia bersafar
(2) mengusap saat safar, kemudian mukim, atau
(3) dia ragu dengan statusnya sebagai musafir/ mukim, dan muncul pertanyaan dia mengusap khuf tadi mulainya saat dia dalam kondisi mukim atau safar.
================================================================
ولو أحدث حضراً ومسح سفراً أتم مدة مسافر، سواء مضى عليه وقت الصلاة بكماله في الحضر أم لا.
فإن شك في انقضاء المدة لم يمسح في مدة الشك، لأن المسح رخصة. وقت الظهر أو العصر، بنى أمره على أنه الظهر.
ولو أجنب في المدة وجب النزع للغسل
C. Keadaan yang Meragukan:
1. Apabila berhadats dalam keadaan mukim dan mengusap khuf saat safar, maka hitungannya adalah masa musafir. Sama saja bagi yang berlalu waktu sholatnya sedangkan dia dalam kondisi sebagai mukim atau tidak.
2. Apabila muncul keraguan tentang habisnya masa berlaku pengusapan khuf, maka tidak dibolehkan baginya mengusap khuf dalam keadaan ragu, karena tidak boleh ada keraguan dalam mengambil rukhsah.
3. Apabila muncul keraguan tentang kapan waktu dia hadats, antara saat ashar atau dzuhur. Maka pilih waktu dzuhur
4. Adapun untuk orang yang dalam kondisi junub dalam rentan waktu yang diizinkan untuk mengusap khuf, maka lepaskan khufnya dan diperintahkan baginya mandi wajib.
================================================================
[شروط المسح على الخفين]:
وشرطه:
1 – أن يلبسه على وضوء كامل.
2 – وأن يكون طاهراً.
3 – وساتراً لجميع محل الفرض.
4 – ومانعاً لنفوذ الماء.
5 – ويمكن متابعة المشي عليهما لتردُّد مسافر لحاجاته، سواء كان من جلد، أو لِبْدٍ، أو خِرَقٍ مطبَّقة، أو خشب، أو غير ذلك، أو مشقوقاً شد بشَرَج.
ولو لبس خفاً في رجل ليمسحه ويغسل الأخرى، أو ظهر من الرجل شيء -وإن قَلَّ- من خرق في الخف لم يجز.
[الجرموق]:
D. SYARAT KHUF.
1. Memakai khufnya dilakukan setelah wudhu’ telah terlaksana dengan sempurna.
2. Khufnya harus suci.
3. Khuf wajib menutup seluruh bagian yang wajib untuk dibasuh saat wudhu(dimulai dari mata kaki dan bawahnya)
4. Khufnya tiidak memungkinkan untuk tertembus air.
5. Dengan khuf tersebut memungkinkan untuk melaksanakan perjalanan bagi musafir untuk menunaikan hajatnya.
Catatan:
– Bahan khuf boleh terbuat dari kulit, kayu, susunan woll, tumpukan kain, kayu dan lain nya.
– Apabila khufnya model terbuka, namun sudah didesain untuk dipakai dalam keadaan tertutup dengan tali, maka ini diperbolehkan.
– Tidak diperbolehkan mengusap khuf bagi mereka yang ingin mengenakan khuf untuk satu kakinya kemudian dia mengusapnya(usapan khuf), dan dia mengguyur(seperti pada wudhu) satu kaki lain yang tidak dipakaikan khuf, atau nampak padanya sedikit dari bagian kaki karena robeknya khuf.
–
================================================================
والْجُرْمُوقُ: هو خف فوق خف، فإن كان الأعلى قوياً والأسفل مخرقاً فله مسح الأعلى، وإن كانا قويين أو القوي الأسفل لم يكف مسح الأعلى، فإن وصل البلل منه إلى الأسفل كفى، سواء قصد مسحهما أو الأسفل فقط أو أطلق، لا إن قصد الأعلى فقط.
E. Jurmuq: Memakai khuff di atas khuff.
1. Cukup mengusap khuf atas: Apabila khuf yang di atas kuat, sementara khuf yang di dalam sobek/ tipis.
2. Tidak boleh hanya mengusap khuf bagian atas: Apabila kedua khufnya kuat atau yang kuat itu berada di dalam.
– Namun sampainya basah-basah pada khuff yang di dalam itu sudah mencukupi. Sama saja entah yang dimaksudkan mengusap khuff bagian dalam saja atau mengusap keduanya.
– Namun tidak cukup jika hanya diniatkan mengusap bagian atas saja.
================================================================
ويسن مسح أعلى الخف وأسفله وعقبه خطوطاً، بلا استيعاب ولا تكرار، فيضع يده اليسرى تحت عقبه، ويمناه عند أصابعه، ويُمِرُّ اليمنى إلى الساق واليسرى إلى الأصابع.
فإن اقتصر على مسح أقل جزء من ظاهر أعلاه محاذياً لمحل الفرض كفى، وإن اقتصر على الأسفل أو العقب أو الحرف أو الباطن مما يلي البشرة فلا.
F. Cara Mengusap Khuf
Cara yang Utama:
– Mengusap bagian atas khuff dan bagian bawah(alasnya) dan bagian tumit kaki dengan merunut(membentuk pola garis dengan menyeretnya) tanpa dibasahi secara menyeluruh tidak juga diulang-ulang.
– Letakkan tangan kiri di bawah tumit kaki, sedang tangan kanan diletakkan di atas jari-jari kaki.
– Perjalankan tangan kanan sampai ke betis,
– sedangkan tangan kanan sampai ke bagian jari jemari.
Cara yang Mencukupi ( minimal sah ):
– Cukup bagi seseorang mengusap sebagian kecil dari khuff luar bagian atas, sejajar dengan bagian fardhu wudhu’.
– Apabila hanya mencukupkan dengan mengusap bagian bawah luar khuf, atau hanya bagian mata kaki, tepi, atau sisi dalam khuf yang bersinggungan langsung dengan kulit, maka ini tidak cukup.
–
================================================================
ومتى ظهرت الرجل بنزع أو بخرق -وهو بوضوء المسح- كفاه غسل القدمين فقط.
G. Saat Melepas Khuf dan Wudhu Belum Batal.
Apabila nampak bagian kaki karena khuf dilepas atau sobek maka cukup bagi seseorang untuk menggantinya dengan mewudhukan bagian kedua kaki saja.
✍🏻Bima Krisna Aji ( santri Ma’had Darussalam Yogyakarta )
Muraja’ah : Agus Abu Husain
One comment